Mengelompokkan Tipe Pelanggan Untuk Usaha Kita

Ungkapan “pembeli adalah raja” seringkali kita dengar, jika ada raja tentu ada rakyatnya dalam hal ini penjual lah yang jadi rakyatnya, namun perlu kita ingat, dalam film tentang kerajaan, ataupun negara – negara yang sistem pemerintahannya berupa kerajaan, salah satu peran seorang raja adalah untuk mengatur kehidupan rakyatnya, mengatur perekonomian negaranya agar seluruh rakyat maju, tentunya tidak ada raja yang kerjanya menyusahkan rakyatnya. Jadi ungkapan pembeli adalah raja, ini rajanya yang bagaimana dulu? kalau pembelinya bawel, sering hutang, dan menyusahkan penjual, jelas kalimat pembeli adalah raja mungkin tidak sesuai. secara sederhana nya kita bisa mengelompokkan “Raja” tersebut dalam empat kelompok besar tipe pelanggan pada tulisan dibawah ini.

Kelompok pertama adalah tipe pelanggan A, pelanggan dengan tipe ini adalah pelanggan yang loyal, tidak cerewet, tidak pernah hutang, pelanggan tipe ini sangat loyal, mereka akan menganggap produk kita adalah bagian dari mereka, bahkan jika ada orang yang menjelekkan produk kita, mereka akan membela seolah – olah produk mereka sendiri, walaupun ada banyak produk sejenis dari produsen lain beredar, mereka cenderung setia dengan produk kita.

Kelompok kedua adalah tipe pelanggan B, pelanggan tipe ini masih tergolong loyal dengan produk kita, belanja juga tidak pernah hutang, namun tidak seperti tipe A diatas, mereka akan cuek saja ketika ada yang menjelekkan produk kita.

Kelompok ketiga adalah tipe pelanggan C, Pelanggan ini suka belanja sesekali, tapi suka ngutang, namun hutangnya tetap dibayar, untuk pelaku usaha kecil menengah, pelanggan type C ini terkadang suka membuat dongkol sendiri, pelaku usaha kecil, modalnya minim, untung nya juga mungkin minim, produknya dihutangin orang, harus ekstra bersabar.

Kelompok keempat adalah tipe pelanggan D, pelanggan tipe ini bisa jadi adalah “Raja” yang tidak diharapkan, mereka belanja sangat jarang, sekalinya belanja maunya hutang, banyak minta nya, minta bonus, minta diskon, minta tambahan dan lain – lain, parahnya lagi, pelanggan tipe ini sangat sulit jika kita tagih hutang nya, mungkin akan dibayar tapi entah kapan.

Setelah kita mengelompokkan pelanggan-pelanggan tersebut dalam empat kelompok tadi, tindakan selanjutnya adalah melakukan penyaringan, hanya ada dua pilihan, mau dibina atau dibinasakan, artinya mau kita lakukan pendekatan atau mau kita tinggalkan saja. beberapa anjuran dibawah ini bisa menjadi solusi tindakan kita kepada pelanggan agar usaha kita terus berkembang.

  • Pelanggan D ini bisa jadi benalu dalam usaha kita, sebaiknya ditinggalkan saja karena tidak bagus untuk pelaku usaha yang modalnya masih pakai uang, jangan takut, ada ribuan orang diluar sana yang kemungkinan bisa jadi pelanggan kita selanjutnya.
  • Pelanggan C kita upgrade agar bisa masuk dalam kelompok pelanggan B, dengan cara melakukan pendekatan.
  • Pelanggan B kita upgrade agar menjadi kelompok pelanggan A dengan cara melakukan pendekatan.
  • Pelanggan A ini wajib kita pertahankan, kalau perlu kita tambah. Apabila ada event atau acara yang kita adakan, ajak mereka, beri reward, kasih diskon lebih, agar mereka terus setia menggunakan jasa atau produk kita.

Diatas merupakan tulisan singkat cara mudah untuk mengelompokkan pelanggan kita, serta tindakan apa yang harus kita lakukan

Untuk mendapatkan pelanggan baru, tentunya kita harus memberikan pelayanan prima untuk mencapai kepuasan pelanggan, mengenai pelayanan prima bisa dibaca DISINI

Tulisan diatas merupakan salinan dari pengalaman perjalanan usaha ibu Isma produsen krupuk kulit yang sukses (Kerupuk kulit Khas ISMA), yang dibagikan kepada anggota grup WhatsApp Forum UMKM Cibinong, dengan sedikit tambahan dari penulis agar mudah dimengerti secara universal. Artikel ini diterbitkan sudah melalui izin dari yang bersangkutan.

Produk – Produk Terlaris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim WhatsApp
Kirim WhatsApp