Kalau Semua Orang Jadi Pedagang Siapa yang Jadi Pembeli?

“Hay bro, kita jadi pedagang yuk, iseng – iseng buka usaha kecil – kecilan dulu mana tau nanti jadi besar berkembang, lumayan buat nambah penghasilan sampingan”

Kira-kira percakapan seperti diatas yang seringkali terdengar dilingkungan kerja, percakapan sesama pekerja disela waktu istirahat sambil santap makan siang, baiklah, sambil menikmati secangkir kopi, kami ingin berbagi sedikit pendapat melalui tulisan singkat ini, bayangkan jika hampir semua karyawan dipabrik atau diperkantoran berpikir hal yang sama, akan banyak sekali orang yang jadi pedagang, lalu pertanyaannya, jika semua orang jadi pedagang, siapa yang jadi pembeli?

Jawabannya singkat hanya satu kata, yaitu “kita”, ya, kita semua, disatu sisi kita bisa jadi pedagang, disisi lain kita juga bisa jadi pembeli, sebagai contoh, Pemilik Kayu Seru merupakan pedagang mainan edukasi, namun disisi lain juga bisa jadi pembeli, membeli bahan baku produksi, membeli lakban untuk packing barang, membeli sayur untuk makanan sehari-hari dan lain-lain, lalu, siapa yang membeli dagangan mainan edukasi kayunya? semoga saja salah satu dari pembaca tulisan ini yang jadi pembeli dagangan kami… Aamiin.

Fenomena banyak orang yang ikut-ikutan buka toko, berjualan baik online maupun offline bukan sesuatu yang baru, perusahaan besar yang sudah lama berdiri-pun tujuannya berjualan, mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang dihasilkan. Seperti Mitsubishi dengan jualan mobilnya, Samsung dengan jualan barang elektroniknya, Kayu Seru dengan jualan mainan kayunya, dan seterusnya. Sama seperti karyawan diatas yang membuka usaha untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan cara berdagang, baik menjual jasa maupun menjual barang.

Maraknya orang berbelanja secara online juga menjadi pemicu maraknya orang yang berjualan secara online, kita jadi familiar dengan istilah baru seperti kompetitor untuk pedagang lain yang jualannya sama dengan kita, kita juga mengenal supplier untuk pedagang lain yang produknya bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan produk yang kita jual, kita juga mengenal istilah reseller / distributor untuk pedagang lain yang menjual kembali produk orang. Semua istilah itu merupakan pedagang, lalu apakah dagangan mereka ada yang beli? Jawabannya pasti ada.

Jika kita pergi ke pasar tradisional, misal pasar sayuran, kita pasti melihat orang jualan ayam potong, disebelahnya berjejer juga pedagang dengan jualan yang sama ayam potong, begitu juga ditempat ikan, daging, sayuran, banyak berjajar pedagang dengan dagangan yang sama disebelahnya, Pernahkah kita melihat ada yang tidak laku dagangannya? tidak pernah, semuanya laku, Siapa yang beli dagangan mereka? sudah pasti jawabannya “kita”.

jadi pedagang
Salah satu contoh jual-beli dipasar tradisional

Bagaimana dengan karyawan diatas yang memiliki ide membuka usaha dengan cara jadi pedagang? Pertama pikirkan ide mau buka usaha jual barang atau jasa, atur strategi, tentukan target pasar yang dituju. Sedikit masukan, jika pembaca kebetulan mau memulai usaha, coba perhatikan lingkungan sekitar, intip peluang dari usaha orang, misal ada seller online yang ramai jualannya, kalau pedagang online pasti membutuhkan packaging (dus/box), lakban, Bubble Wrap, kita bisa coba menawarkan kebutuhan packing seller tersebut. Atau jika kita tinggal dekat dengan pabrik besar, peluangnya buka usaha catering, buka jasa transportasi antar-jemput karyawan, Kita tinggal dekat sekolah, bisa coba usaha jasa fotocopy dan jual ATK (Alat Tulis Kantor). Namun jika dirasa mau mencoba dulu bagaimana rasanya terjun didunia jualan, bisa coba jadi reseller produk lain, produk Kayu Seru misalnya yang menawarkan jadi reseller bahkan bisa tanpa modal awal.

Kesimpulan dari tulisan singkat diatas adalah, kita jangan takut jadi pedagang, karena akan ada “kita” lainnya yang siap untuk jadi pembeli, bahkan dalam ajaran agama Islam, berdagang merupakan salah satu pintu rezeki.

Seiring habisnya kopi dalam cangkir penulis, maka baiknya tulisan ini pun diakhiri sampai disini. Terimakasih sudah membaca artikel disitus ini.

— DEDDY SOFYANDI — PEMILIK KAYU SERU —

Produk Terbaru Kami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim WhatsApp