Generasi Strawberry Siapakah yang Harus Bertanggungjawab?
Generasi strawberry, apakah itu? Kita mungkin mengenal istilah generasi yang dikelompokkan berdasarkan tahun kelahiran seseorang, seperti :
generasi Builder untuk tahun kelahiran dibawah 1946,
generasi Baby Boomer tahun kelahiran 1946 – 1964,
generasi X tahun kelahiran 1965 – 1979,
generasi Y tahun kelahiran 1980 – 1994,
generasi Z tahun kelahiran 1995 – 2009, dan
generasi Alpha tahun kelahiran 2010 – sekarang
Setiap generasi memiliki karakteristik unik tersendiri, salah satu penyebabnya adalah perubahan zaman dan juga perkembangan teknologi, namun selain generasi dari kelompok yang diitulis diatas, ada generasi yang dikelompokkan bukan dari tahun kelahiran, namun dari kondisi psikis serta ekonomi nya, seperti istilah generasi sandwich yang mengelompokkan orang – orang sebagai tulang punggung semua keluarga, mereka biasanya menanggung biaya hidup untuk keluarga sendiri, biaya hidup untuk keluarga orangtua, biaya hidup untuk keluarga mertua, serta biaya kebutuhan adik / kakak nya. Seperti sandwich yang manisnya bisa dirasakan bagian atas dan bawahnya. dan ada satu generasi lagi yang bukan dikelompokkan berdasarkan tahun kelahiran dan akan sedikit dibahas dalam tulisan dibawah ini, yaitu generasi strawberry.
generasi strawberry dinamakan demikian, istilah ini merujuk pada buah strawberry yang dilihat sangat cantik, sangat bagus, menawan, namun sangat rapuh, bila ditekan mudah hancur, seperti itulah gambaran generasi strawberry yang saat ini sedang banyak diperbincangkan. mereka merupakan kelompok yang cerdas, inovatif, mandiri, kreatif, dan semua hal terlihat sangat baik, namun seperti buah strawberry yang akan mudah hancur bila merasa tertekan.
Paragraf diatas merupakan salah satu curhatan yang sempat viral beberapa waktu lalu, dari seorang anak usia 21 tahun yang menjalani kuliah semester 2, ini merupakan gambaran betapa rapuhnya kelompok generasi strawberry ini, padahal jika kita flashback kebelakang, generasi Y kebawah mereka berlomba-lomba ingin kuliah, ingin menjadi yang terbaik, tidak cengeng seperti curhatan anak diatas.
Tapi tidak semua hal dari generasi strawberry ini buruk, mereka cerdas, inovatif, kreatif, karena banyak masukkan dari internet / sosial media yang saat ini mudah diakses hanya dari genggaman tangan, namun mental mereka rapuh, lalu siapakah yang harusnya bertanggungjawab untuk menjadikan generasi strawberry ini menjadi generasi yang tangguh? Sebagai yang terdekat dengan anak dan sering berinteraksi, maka jawaban yang tepat adalah orangtua.
Pembentukan karakter anak sejak dini seharusnya dimulai dari orangtua, mengajak bermain, mendidik mereka agar disiplin, ajak anak untuk bersosialisasi, agar anak memahami bahwa dia hidup tidak sendirian, ciptakan moment dimana anak harus merasakan kecewa, mengajari hal – hal yang bisa menguatkan mental mereka, selain dididik di sekolah, orangtua memiliki peran terbesar yang didikan nya akan dibawa anak sampai dewasa.
Apakah cara diatas bisa merubah generasi strawberry yang rapuh menjadi tangguh? untuk orangtua yang lahir di generasi Y kebawah (kebetulan penulis merupakan generasi Y), coba lihat diri kita saat ini, setangguh apa kita menghadapi keadaan sampai saat ini, pasti orangtua kita dulu memiliki peran besar, apakah di era kita waktu masih sekolah / kuliah ada istilah generasi strawberry? Dulu orangtua kita mendidik kita sangat berbeda dengan kita mendidik anak kita saat ini, kita sekarang cenderung memanjakan anak, apa yang diinginkannya kita penuhi, kita perlakukan anak seperti raja dan ratu dirumah, kita terlalu berlebihan membanggakan anak sehingga anak merasa dirinya hebat, padahal diluar sana banyak anak yang lebih hebat dari anak kita dan ketika anak kita dipertemukan dengan yang lebih hebat itu pasti mental nya akan terganggu.
- Saya ingat waktu sekolah dulu, ketika guru memarahi saat dapat nilai jelek, langsung termotivasi ingin belajar lebih giat agar tidak kena marah guru lagi, sampai rumah tidak berani cerita ke orangtua bahwa habis dimarahi guru, karena jika orangtua tahu, dirumah pasti dimarahi lagi oleh orangtua. Sekarang ada anak yang dimarahi guru, orangtuanya datang ke sekolah untuk mengintimidasi guru tersebut.
- Saya ingat waktu bekerja, dimarahi atasan, langsung ingin berubah agar kerja lebih baik, bandingkan dengan anak sekarang, saat dimarahi atasan dikantor, besoknya tidak masuk kerja atau bahkan mengajukan resign.
- Saya ingat waktu dulu sekolah jalan kaki menempuh jarak 3-5 kilometer tanpa mengeluh, sekarang orangtua tidak tega jika anaknya capek, dikasih kendaraan sendiri atau pakai jasa antar jemput.
- Saya ingat dulu jam 9 malam, orangtua langsung mematikan lampu tanda wajib harus tidur, sekarang anak main gadget sampai tengah malam dibiarkan saja.
Poin – poin diatas adalah beberapa contoh gambaran perubahan cara mendidik anak versi orangtua kita dulu dengan versi kita sekarang. Semoga bisa menjadi masukkan positif untuk menentukan langkah kita kedepan nya bagaimana harus mendidik anak kita agar tidak menjadi generasi strawberry.
kesimpulannya adalah sebelum lebih jauh menyalahkan anak kenapa mentalnya rapuh, kenapa masuk menjadi generasi strawberry, kita sebagai orangtua juga harus introspeksi diri, mungkin pola asuh kita yang salah, jadi mulai setelah baca tulisan ini mari kita sama-sama menciptakan generasi dibawah kita menjadi generasi tangguh. karena peran besar orangtua menjadi tanggungjawab moral yang menemani anak hingga dia dewasa.
PRODUK TERLARIS KAYU SERU
-
Kereta Bentuk Geometri
Harga aslinya adalah: Rp 105.000.Rp 78.750Harga saat ini adalah: Rp 78.750. -
Balok Hijaiyah
Harga aslinya adalah: Rp 150.000.Rp 112.500Harga saat ini adalah: Rp 112.500. -
Kotak Bentuk 5 Tray
Harga aslinya adalah: Rp 100.000.Rp 75.000Harga saat ini adalah: Rp 75.000. -
Balok Ekonomis
Harga aslinya adalah: Rp 70.000.Rp 52.500Harga saat ini adalah: Rp 52.500.