Zona Nyaman Membuat Kita Enggan Berspekulasi Untuk Keluar

Zona nyaman dalam pandangan awam kita adalah orang yang sedang bekerja sebagai karyawan perkantoran ataupun buruh disuatu pabrik, bekerja sesuai jobdesk yang sudah ditentukan perusahaan, jam kerja dan hari kerja mengikuti aturan, baik yang rentang waktu gajiannya bulanan ataupun mingguan sudah pasti dapat uang tanpa harus memikirikan perusahaan sedang profit atau sedang merugi. Atau bahasa lainnya, sudah ada penghasilan tetap dan merasa nyaman tanpa khawatir memikirkan “besok punya uang atau enggak”, karena sudah pasti dapat gaji.

Jika kita saat ini berada dizona ini, sebaiknya sudah harus memikirkan langkah kedepannya karena setiap orang ada masa nya dan setiap masa ada orangnya, apakah 5-10 tahun kedepan produktifitas kita masih sebaik sekarang? Atau mungkinkah 5-10 tahun kedepan perusahaan akan tetap menggunakan jasa kita sebagai pekerja disaat produktifitas kita mulai menurun, tentunya perusahaan ingin tenaga baru yang lebih fresh, lebih produktif. Jika sudah sampai disini pasti kita tersingkir dari dunia kerja.

Dari gambaran diatas, banyak orang yang bilang, “ayo kita mulai menjalankan usaha dan keluar dari zona nyaman”. Tapi tunggu dulu, jangan langsung banting setir keluar kerja langsung buka usaha tanpa memiliki pondasi yang kuat, itu sama saja keluar dari zona nyaman menuju zona tidak nyaman, memulai usaha tidaklah instant, ada proses yang kita sebut sebagai merintis, dari membangun modal, mempromosikan usaha, sampai usaha yang dibangun bisa menghasilkan keuntungan.

Keluar dari zona nyaman harusnya menuju zona yang lebih nyaman, bagaimana caaranya? Disaat kita bekerja, mulailah menyisihkan sebagian gaji untuk membangun modal usaha, setelah dirasa modal cukup untuk membangun usaha, tentukan jenis usaha apa yang akan kita jalankan, mau jadi reseller produk orang lain, mau buat dan jual produk sendiri, mau jual sembako dirumah, berjualan online atau mau buka jasa laundry dan masih banyak jenis usaha yang bisa kita jalankan. Namun hal yang perlu diingat adalah kita jangan dulu keluar kerja sebelum usaha kita benar – benar mencapai profit dalam sebulan minimal mencapai 60-70% gaji yang kita terima dari tempat kita bekerja.

Dalam tahap merintis memulai usaha jangan cepat menyerah, Kayu Seru diawal merintis usaha itu tidak ada penjualan sama sekali selama sekitar 6 bulan pertama, namun terus menjalani usaha, terus promosi, sampai akhirnya Kayu Seru menjadi seperti saat ini. Tetap konsisten dalam usaha, karena usaha yang paling bagus adalah usaha yang dijalankan, bukan yang direncanakan.

keluar dari zona nyaman menuju zona yang lebih nyaman

Bagaimana caranya membagi waktu kita sebagai karyawan dan juga sebagai pemilik usaha baru? peraturan jam kerja adalah 7jam sehari, jika waktu tidur 8jam, dalam sehari ada 24jam, jadi kita masih punya waktu setidaknya 9 jam sehari untuk mengurus usaha kita, bahkan disela-sela kerja kita masih bisa promo misal posting usaha di sosial media atau di grup WhatsApp agar banyak orang yang tahu usaha kita.

Semakin rajin kita mempromosikan usaha kita, semakin banyak orang yang tahu dan semakin meningkat juga keuntungan yang kita dapatkan dari usaha, disaat keuntungan usaha kita sudah mencapai setidaknya 70% dari gaji yang kita terima, mulailah memikirkan untuk keluar dari tempat kerja dan fokus dengan usaha sendiri, sudah sampai dititik ini, tidak perlu khawatir, hitungan sederhananya, jika dengan usaha nyambil kerja kita bisa dapat untung sampai 70% dari gaji kita, bagaimana jika kita fokus 100% dalam usaha enggak nyambil kerja lagi, bisa lebih banyak hasil yang didapat, dan tentu kita punya banyak waktu juga untuk memikirkan potensi usaha lain yang ingin dijalankan. inilah yang saya sebut sebagai Keluar dari zona nyaman menuju zona yang lebih nyaman.

Tulisan ini merupakan sharing pengalaman yang dialami oleh penulis sendiri (Pemilik Kayu Seru), dari usaha merintis nyambil kerja kurang lebih 1 tahun dan berani untuk memutuskan keluar dari kerjaan setelah semakin disibukkan dengan usaha mainan kayu ini. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita memiliki niat, konsisten, kerja keras, dan terus semangat mempromosikan usaha kita.

— DEDDY SOFYANDI — PEMILIK KAYU SERU —

Koleksi Produk Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim WhatsApp