Jualan di Marketplace Untuk Meningkatkan Omzet – Memulai Bisnis (6)

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan kami sebelumnya yaitu Memulai Bisnis (5), Setelah mundurnya 2 orang pendiri Kayu Seru karena memiliki kesibukan lain yang tidak bisa ditinggal, Kami yang tersisa memiliki komitmen usaha ini harus tetap berjalan. Karena berkurangnya orang maka berkurang juga sumber modal kami untuk menjalankan kegiatan promosi, salah satu yang menurut kami promosi hemat adalah dengan cara jualan di marketplace.

Tahun 2016-an, marketplace tidak seramai sekarang, namun sudah banyak orang yang belanja nya beralih ke online, sebagai pemilik toko online www.kayu-seru.com kami tentu berharap banyak yang berkunjung ke toko kami, kemudian membeli langsung checkout di website kami, namun karena pada tahun itu banyak kasus penipuan transaksi online maka membuat orang takut untuk berbelanja online ditempat yang belum mereka percaya. Akhirnya kami membuka akun dan jualan di marketplace.

Marketplace yang pertama kali kami gunakan pada 2016 adalah Qoo10, waktu itu penjualan kami sangat bagus di marketplace tersebut, dibantu tim ahli dari Qoo10 untuk meningkatkan penjualan dengan promo yang tepat, setiap hari trafiic toko kami meningkat dan penjualan juga meningkat, setelah Qoo10. kami kemudian mencoba membuka toko di elevenia.com (saat tulisan ini ditulis, marketplace elevenia sudah tutup), dilanjutkan membuka akun berjualan di AlfaCart (Marketplace milik Alfa grup yang saat ini berubah nama jadi alfagift) karena produk selalu terjual maka kami ketagihan jualan di marketplace, tidak perlu mengeluarkan budget promo yang besar dan produk sudah pasti laku (saat itu belum banyak saingan di pasar online).

Setelah beberapa marketplace diatas, dilanjutkan kami membuka di Tokopedia kemudian buka di Bukalapak pada tahun yang sama 2016, dua marketplace ini naik saat itu sedang naik daun termasuk kami yang punya akun toko disana, ikut merasakan perkembangannya, selalu ada produk yang terjual, waktu itu satu hari minimal 2 penjualan yang masuk sudah cukup membuat kami senang, karena harga masih terjaga belum banyak persaingan dan untung juga masih besar.

Pada tahun yang sama juga 2016 akhir kami mencoba membuka toko di Lazada, saat itu buka toko di Lazada tidak gratis, untuk buka toko harus ada deposit sebesar Rp. 500.000,-, dimana uang deposit baru bisa dikembalikan setelah kita tutup toko, namun karena keinginan kami yang besar untuk mencoba jualan di marketplace yang ada, maka kami melakukan deposit, kemudian dibantu oleh tim dari Lazada membuatkan toko kami dan dibantu juga upload beberapa produk kami.

Kurangnya tenaga untuk menghandle aktifitas jualan online di marketplace, maka perlahan penjualan di marketplace yang kami sebut diatas menurun, sampai akhirnya masuk marketplace Shopee ke Indonesia dengan strategi dan promo nya yang sangat menarik, kami mencoba fokuskan untuk buka akun di shopee, perlahan penjualan online di shopee mulai naik, dan toko kami di shopee masih tetap ada sampai saat ini masih banyak pembeli.

jualan di marketplace shopee
Tangkapan Layar Toko Kayu Seru di Shopee

Akhir 2019, salah satu pendiri Kayu Seru (Deddy) memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dikantor, dan mulai fokus ke usaha Kayu Seru, maka dari tahun 2020 hingga kini, jualan di marketplace kembali dihidupkan, namun karena antusias masyarakat kita lebih banyak belanja nya ke Shopee, Lazada dan Tokopedia, hingga tulisan ini diterbitkan, toko Kayu Seru di 3 marketplace ini yang paling aktif dan paling banyak penjualannya. Tentunya nantinya akan berubah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, walaupun banyak penjualan ritel kami di marketplace, Kami juga banyak melayani pembeli yang langsung mengunjungi website kami juga, khususnya permintaan pesanan khusus atau permintaan pesanan dalam jumlah banyak.

— BERSAMBUNG KE MEMULAI BISNIS (7) —

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim WhatsApp